habarbalangan
Lukah, Alat Tangkap Ikan Tradisional yang Tetap Lestari di Balangan

Paringin, habarbalangan.com – Di tengah kemajuan zaman, alat tangkap ikan tradisional bernama lukah masih tetap digunakan oleh masyarakat Kabupaten Balangan, terutama para pecinta hobi menangkap ikan. Lukah dikenal sebagai alat yang efektif dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan berbahaya yang dapat merusak ekosistem perairan.
Salah satu pengrajin lukah di Kabupaten Balangan adalah Ucung, warga Kecamatan Tebing Tinggi. Keahliannya dalam membuat lukah diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyangnya. Ia menuturkan bahwa proses pembuatan lukah memerlukan ketelitian dan kesabaran tinggi serta memakan waktu cukup lama.
Proses Pembuatan Lukah
“Proses pembuatannya tidak mudah dan bisa memakan waktu hingga dua minggu. Dimulai dari pemilihan bambu berkualitas yang harus cukup tua agar kuat dan tahan lama. Setelah itu, bambu dikeringkan selama lima hingga enam hari agar tidak mudah retak atau patah. Selanjutnya, bambu dipotong sesuai ukuran, lalu dianyam menggunakan tali rotan atau serat alami lainnya. Tahapan terakhir adalah finishing, yakni memastikan anyaman rapat dan kuat agar ikan tidak dapat keluar dari lukah,” jelas Ucung, Kamis (13/2/2025).
Ucung mengaku telah belajar membuat lukah sejak kecil dan terus berupaya mempertahankan teknik tradisional yang diwariskan keluarganya. “Saya belajar membuat lukah sejak kecil dan hingga kini tetap mempertahankan teknik pembuatan yang diwariskan oleh nenek moyang kami,” ujarnya.
Cara Penggunaan Lukah
Selain berbagi tentang proses pembuatannya, Ucung juga menjelaskan cara penggunaan lukah. Alat ini biasanya dipasang di aliran sungai kecil dan dibiarkan semalaman agar ikan dapat terperangkap secara alami. Namun, terdapat beberapa teknik tambahan yang dapat meningkatkan hasil tangkapan.
“Selain hanya memasang di sungai, kita juga harus memilih tempat yang strategis agar lebih banyak ikan yang masuk ke dalam lukah,” tambahnya.
Menurutnya, penggunaan lukah tidak hanya efektif dalam menangkap ikan, tetapi juga berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan perairan.
“Lukah tidak merusak habitat perairan karena tidak menggunakan bahan berbahaya. Ini adalah salah satu keunggulan yang membuat alat ini masih banyak digunakan oleh masyarakat,” imbuhnya.
Dengan adanya pengrajin seperti Ucung yang terus melestarikan teknik pembuatan lukah, warisan budaya dalam menangkap ikan secara tradisional tetap terjaga di Kabupaten Balangan. (hb)
-
habarbalangan1 bulan ago
Perjuangan Relawan GBM: Menembus Hujan dan Jurang Demi Pendidikan di Pedalaman Balangan
-
HABAR ATR/BPN3 bulan ago
Kanwil BPN Provinsi Banten Gelar Pameran Inovasi Layanan Pertanahan, Tunjukkan Kemajuan Teknologi dan Pelayanan
-
habarbalangan1 bulan ago
Dominus Litis dalam RKUHAP: Harus Menjadi Sinergi Polri dan Kejaksaan untuk Keadilan
-
HABAR ATR/BPN3 minggu ago
Tren Nilai Kinerja Kantor Pertanahan Kabupaten Balangan Melesat
-
HABAR ATR/BPN3 minggu ago
Publikasi Perkembangan Nilai IKPA Kantor Pertanahan Kabupaten Balangan, Menunjukkan Tren Positif
-
habarbalangan3 minggu ago
Ancaman Penyalahgunaan Kekuasaan dalam RKUHAP, Pakar Hukum Beri Peringatan
-
habarbalangan2 bulan ago
Ajak Menteri Transmigrasi Sukseskan Kebijakan Satu Peta, Menteri Nusron Ingin Tuntaskan Masalah Batas Tanah
-
habarbalangan2 bulan ago
Ini Trayek dan Jadwal Angkutan Gratis SANGGAM
-
HABAR ATR/BPN2 bulan ago
Tegaskan Kepastian Hukum Tanah Warga Negara, Menko AHY dan Wamen Ossy Serahkan Setipikat Tanah untuk Warga Lebak
-
HABAR ATR/BPN2 bulan ago
Kementerian ATR/BPN Siap Tuntaskan Rekomendasi Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI
-
HABAR DPRD BALANGAN2 bulan ago
Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih 2025-2030 Resmi Diumumkan DPRD Balangan