Menanam Benih Pengusaha dari Kampus di Banua Sanggam

Balangan – Di sebuah ruangan sederhana di Kampus Universitas Sapta Mandiri (UNIVSM) Balangan, sejumlah mahasiswa tampak antusias mendengarkan obrolan hangat antara pengusaha muda dan akademisi. Tidak hanya berdiskusi, pertemuan itu menjadi titik awal lahirnya ekosistem kewirausahaan baru di Banua. Hari itu, Kamis, 27 Maret 2025, BPC HIPMI Balangan dan UNIVSM menggelar audiensi dan konsolidasi pembentukan HIPMI Perguruan Tinggi (HIPMI PT) sebuah wadah yang dirancang untuk menumbuhkan jiwa bisnis di lingkungan kampus.

Ketua HIPMI Balangan, Muhammad Syaibani, berbicara dengan nada yang penuh keyakinan. “Tantangan terbesar menjadi pengusaha adalah mental takut memulai,” ujarnya. Ia menyadari, banyak anak muda daerah punya ide besar, tetapi ragu melangkah karena minim pengalaman dan dukungan. Melalui HIPMI PT, katanya, mahasiswa tidak hanya diajak belajar teori, tetapi langsung berinteraksi dengan dunia usaha—belajar jatuh, bangkit, dan bertumbuh. Fokusnya pada sektor riil seperti kuliner, kafe, dan jasa kreatif, yang dekat dengan keseharian anak muda Banua.

Di sisi lain, bagi Rektor UNIVSM Abdul Hamid, kerja sama ini bukan semata proyek kolaborasi, melainkan bagian dari visi besar kampus yang sejak awal ingin mencetak lulusan berjiwa mandiri dan berdaya saing. “Kami tidak ingin mahasiswa hanya menjadi pencari kerja. Kami ingin mereka menjadi pencipta lapangan kerja,” tuturnya. Melalui UPT Pusat Usaha dan Bisnis, UNIVSM telah menyiapkan berbagai program inkubasi, mentoring, dan akses permodalan untuk membantu mahasiswa memulai usaha mereka sendiri.

Bagi sebagian mahasiswa, langkah ini menjadi angin segar. Mereka yang sebelumnya hanya mengenal teori ekonomi kini mendapat ruang untuk mempraktikkan gagasan mereka secara nyata. “Kami diajak berpikir realistis, bahwa bisnis itu bukan hanya soal untung-rugi, tapi juga soal keberanian dan ketekunan,” ujar salah satu mahasiswa jurusan Manajemen.

Kolaborasi antara UNIVSM dan HIPMI Balangan menjadi lebih dari sekadar kerja sama kelembagaan. Ia adalah simbol kebangkitan semangat wirausaha dari tanah Banua Sanggam, tempat di mana ilmu dan keberanian bertemu, dan mimpi-mimpi kecil anak daerah mulai tumbuh menjadi kenyataan.