Connect with us

HABAR UNIV SAPTA MANDIRI

Belajar dari Semarang: Jejak Univsm Meniru Langkah Udinus

Published

on

Semarang, 13 Februari 2025 — Di balik senyum ramah dan jabat tangan hangat di lobi utama Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), tersimpan satu semangat yang sama: belajar untuk tumbuh. Pagi itu, rombongan Universitas Sapta Mandiri (Univsm) Balangan datang dari Kalimantan Selatan, menempuh perjalanan panjang demi satu tujuan, menimba pengalaman dari universitas yang lebih dulu menjejak sukses dalam dunia pendidikan tinggi swasta.

Dari luar, Udinus tampak seperti kampus masa depan. Gedung tinggi dengan desain modern berdiri di tengah hiruk pikuk Kota Semarang. Namun di balik kemegahan fisiknya, nilai yang dicari oleh Univsm bukan sekadar infrastruktur, melainkan sistem dan semangat yang membentuknya.

Rektor Univsm, Abdul Hamid, memimpin langsung kunjungan itu. Ia datang bersama para wakil rektor dan dekan dari seluruh fakultas. “Kami ingin belajar dari pengalaman nyata. Udinus berangkat dari latar yang mirip dengan kami, dari kursus komputer hingga menjadi universitas unggulan. Itu inspirasi besar,” ujarnya, tersenyum ketika disambut oleh Rektor Udinus, Dr. Pulung Nurtantio Andono.

Pulung menyambut dengan hangat. Dalam ruangan rapat yang dipenuhi suasana akademik penuh semangat, ia bercerita tentang perjalanan panjang Udinus sejak awal 1990-an. Berawal dari kursus komputer kecil di bawah Yayasan Dian Nuswantoro, kini Udinus menjelma menjadi salah satu Perguruan Tinggi Swasta unggulan di Jawa Tengah, berakreditasi A (Unggul) dan masuk dalam daftar QS World University Rankings.

“Kami tidak tumbuh dalam semalam. Kuncinya ada pada keberanian berinovasi dan menjaga integritas akademik,” tegasnya.

Univsm mencatat setiap detil: bagaimana sistem akademik dikelola, bagaimana dosen dikembangkan, hingga bagaimana Udinus menghubungkan mahasiswa dengan dunia industri. Ada decak kagum dari beberapa peserta saat melihat laboratorium teknologi yang terintegrasi dengan pusat riset digital.

Abdul Hamid tampak merenung sejenak sebelum berujar,

“Kami baru memulai perjalanan sebagai universitas. Tapi lewat kunjungan ini, kami belajar bahwa akar sederhana bukanlah batas, melainkan pijakan untuk tumbuh.”

Kunjungan itu pun berakhir bukan sebagai pertemuan formal semata, melainkan sebagai awal dari ikatan akademik antarkampus yang memiliki semangat serupa: tumbuh dari daerah, tapi berpikir global. Dari Balangan ke Semarang, dari ruang belajar kecil menuju universitas unggul, langkah Univsm seolah baru saja dimulai.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending