Connect with us

habarbalangan

Asah Kemampuan Wawancara, Jurnalis Muda SMAN 1 Datangi BPBD Balangan

Published

on

Habarbalangan – Suasana Rabu pagi (29/10/2025) di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan tampak berbeda. Ruangan yang biasanya dipenuhi aktivitas penanganan bencana, kali ini diramaikan oleh sepuluh siswa-siswi anggota Ekstrakurikuler Jurnalistik SMAN 1 Paringin yang datang untuk belajar langsung tentang dunia jurnalistik dan kebencanaan.

Kedatangan mereka disambut hangat oleh Kepala Pelaksana BPBD Balangan, H. Rahmi, bersama Tim Redaksi BPBD Balangan. Dalam suasana santai dan penuh semangat, para jurnalis muda itu berdiskusi sekaligus melakukan wawancara langsung tentang peran, tugas, dan aktivitas BPBD dalam penanggulangan bencana di daerah mereka.

Menurut Sugiannor, pembimbing ekstrakurikuler jurnalistik, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga bentuk latihan praktik bagi para siswa untuk mengasah kemampuan yang selama ini dipelajari di sekolah.

“Kami ingin meningkatkan kapasitas anggota, terutama dalam hal kemampuan bertanya dan menggali informasi secara langsung dari narasumber. Melalui kunjungan ini, mereka belajar bagaimana melakukan wawancara yang baik dan beretika,” ujar Sugiannor.

Ia menambahkan, dengan terjun langsung ke lapangan, para siswa dapat memahami bahwa jurnalistik bukan hanya soal menulis berita, tetapi juga membangun komunikasi dan memahami isu-isu sosial yang terjadi di sekitar mereka — salah satunya tentang kebencanaan.

Sementara itu, H. Rahmi menyambut baik inisiatif para pelajar tersebut. Ia merasa bangga karena BPBD menjadi tempat tujuan belajar bagi generasi muda yang ingin mengenal dunia jurnalistik lebih dalam.

“Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap para peserta bisa memahami bagaimana jurnalistik berperan penting dalam penyebaran informasi kebencanaan yang akurat kepada masyarakat,” tutur Rahmi.

Ia juga menegaskan, bahwa Tim Redaksi BPBD Balangan siap mendukung kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik SMAN 1 Paringin, termasuk kerja sama untuk pelatihan atau proyek media yang berkaitan dengan edukasi kebencanaan.

Lebih jauh, Rahmi menjelaskan bahwa keberadaan jurnalis, termasuk dari kalangan pelajar, merupakan bagian penting dari konsep pentahelix dalam penanggulangan bencana — yaitu sinergi antara pemerintah, akademisi, masyarakat, dunia usaha, dan media.

“Melalui jurnalistik sekolah, para siswa ini bisa menjadi agen edukasi. Mereka dapat menyampaikan pesan kesiapsiagaan dan kepedulian terhadap bencana kepada teman-temannya di sekolah,” pungkasnya.

Kunjungan tersebut berakhir dengan sesi foto bersama dan penyerahan cendera mata simbolis. Meski sederhana, kegiatan itu meninggalkan kesan mendalam bagi para jurnalis muda SMAN 1 Paringin — bahwa belajar jurnalistik bukan hanya di ruang kelas, tetapi juga dengan terjun langsung dan mendengarkan kisah dari mereka yang bekerja untuk keselamatan banyak orang.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending